Jumat, 17 Desember 2010

Ketika Clara pergi

Satu hal yang paling tidak menggenakkan ketika nonton film tentang hewan adalah disaat dia menemuiu ajalnya. Sungguh, adegan yang mengharukan ketika menyaksikan anjing, kucing, monyet atau apalah hewan kesayangan keluarga di film itu meninggal. Adegannya mengalahkan rating adegan sedih di film india.


Beberapa saat yang lalu aku mengalaminya sendiri. Hewan peliharaanku yang sudah menghasilkan tiga keturunan akhirnya meninggal secara perlahan setelah melahirkan keturunannya yang ketiga kalinya. Aku tidak tahu persis penyebabnya apa. Yang jelas aku merasa sangat bersalah dan terpukul. Mungkin salah satu penyebabnya karena aku saat itu jarang 'mengantarkannya' minuman. Sementara dia dalam kondisi lemah habis melahirkan. Ditambah lagi saat itu sedang tidak ada makanan karena aku belum sempat membelinya. Tapi kalau tidak salah tidak lebih dari satu hari hal itu berlangsung. Hingga akhirnya dia tidak sanggaup lagi membuka mulut untuk ditetesi minum. Secara perlahan dia hanya tiduran bernapas lemah hingga tiga hari kemudian mendingin. Padahal dari rahimnya aku telah dihadiahi delapan orang anak. Sekarang tinggallah suaminya sendririan menjadi single parent untuk anak - anak mereka. Selamat jalan Clara. Semoga Allah meridhaimu... Aku mencintaimu dan maafkan aku.. Hiks!!!

Selengkapnya...

Rabu, 15 Desember 2010

Kucing baru bernama Tama-Chan

Kamu semua udah tahu kan kalo aku suka banget sama kucing. Terlepas dari pengetahuan tentang kekucingan, yang jelas aku suka kucing apa adanya. Lebih tepatnya kucing apa yang ada. Hihihi

Maksudnya gini, aku pernah denger yang namanya kucing anggora, kucing persia dll yang setelah dilihat fotonya ternyata lucu banget. Namun, aku tidak pernah memiliki atau berniat membeli kucing yang sok jual mahal seperti mereka. Aku pernah memiliki beberapa kucing dirumah. Walaupun mereka hanya kucing kampung tapi bagiku mereka cukup untuk mewakili kelucuan kucing-kucing jenis lainnya.

Beberapa waktu lalu, aku dan teman kos ku yang juga fans kucing berniat memelihara kucing. Sempat kepikiran untuk membeli seekor kucing yang sombong dan jual mahal namun lekas kutepis bayangan itu. Hingga pada suatu hari, disaat yang tak diduga-duga, salah seorang kenalanku memberi informasi kucing terlantar yang ditinggal induknya disuatu tempat. Mereka empat bersaudara. Cukup memenuhi kriteria kucing kampung cantik. Rambut putih dengan sedikit kuning, ekor lurus panjang, mata bulat, kepala jenong dan idung pesek.

Demikianlah cerita ku mengadosi seekor kucing yang menemani hari-hari dan malamku dengan meongannya, dengkurannya, eeknya, pipisnya dan dengan teriakan teman kosanku yang phobia kucing.

Dia kuberi nama Tama. Cukup lama memutuskan nama ini mulai dari usulan nama Shibo, Artisy, Clara, Utung, Akbar dll. Tama berasal dari TAnpa naMA. Keren kan?? Bagi yang mau kenalan, ini dia fotonya. Foto melek sangat sulit didapat karena dia sangat agresif mendekati kamera dan menutupi lensanya. Kalo yang ini kebetul;an dia lagi lemes abis mandi jadi pasrah aja'

Selengkapnya...